Reformasi Pemikiran Pendidikan:
Mewujudkan Generasi Beriman, Berilmu dan Berakhlak

 

Tujuan pendidikan yang sesungguhnya dalam pandangan Islam adalah membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia, beriman, dan bertanggung jawab terhadap umat. Pendidikan semacam ini mengarah pada pembentukan manusia yang sempurna, sesuai dengan prinsip yang diajarkan dalam Islam, di mana pengetahuan dan kebijaksanaan digunakan untuk tujuan yang lebih luhur daripada sekadar keuntungan materi.

Firman Allah dalam Surah Al-Imran (3:164) memberikan panduan yang sangat relevan tentang tujuan pendidikan ini:

لَقَدۡ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ إِذۡ بَعَثَ فِيهِمۡ رَسُولٗا مِّنۡ أَنفُسِهِۦ يَتۡلُواْ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمۡ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبۡلُ لَفِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٍ

“Sesungguhnya Allah telah memberi nikmat besar kepada orang-orang beriman ketika Dia mengutus seorang rasul dari kalangan mereka yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, mensucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan hikmah, padahal sebelumnya mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”)

Ayat ini menunjukkan tiga elemen penting dalam pendidikan yang hakiki: pertama, pembelajaran ilmu yang mencerahkan dan mengarahkan kepada petunjuk Allah (Al-Qur’an dan hikmah), kedua, penyucian jiwa (tazkiyah) yang memperbaiki akhlak, dan ketiga, pembentukan karakter melalui nilai-nilai yang sesuai dengan wahyu Allah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus untuk mengajarkan ketiga hal ini kepada umat manusia, yang membuktikan bahwa pendidikan dalam Islam lebih dari sekadar penguasaan materi atau keterampilan duniawi. Tujuannya adalah untuk menghasilkan generasi yang berilmu, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab dalam menjalankan amanah sebagai khalifah di bumi.

Pendidikan yang sesuai dengan tuntunan Islam, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah, adalah pendidikan yang berfokus pada integrasi antara iman, ilmu dan akhlak, di mana ketiganya berjalan beriringan. Oleh karena itu, tujuan pendidikan bukan hanya untuk mempersiapkan individu untuk pasar kerja atau pencapaian materi, tetapi juga untuk menghasilkan manusia yang memiliki tujuan hidup yang jelas, yaitu hidup untuk Allah, berbuat baik kepada sesama, dan menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat.

Dalam konteks ini, kita perlu merenungkan kembali apa yang sebenarnya kita cari dalam pendidikan. Apakah hanya sekedar gelar dan gaji tinggi, ataukah kita ingin mencetak generasi yang mampu menyelaraskan pengetahuan dengan akhlak mulia, sebagaimana yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan hadits? Karena sejatinya, pendidikan yang sesungguhnya akan mengarahkan kita untuk menjadi manusia yang bukan hanya sukses di dunia, tetapi juga mendapatkan kebahagiaan abadi di akhirat.